LSME Students Conference "Indonesia Economic Outlook 2014"

 Indonesia Economic Outlook 2014:

Cultivating Competitiveness of Domestic Economy for Achieving

                                          Environmentally Sustainable Economic Growth
                                                           (Malang, 8 Desember 2013)

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut berpartisipasi dalam menghadapi kondisi tersebut harus siap menghadapi segala tantangan, baik yang muncul dikarenakan faktor eksternal maupun internal. Seperti halnya negara lain di dunia, Indonesia
dituntut untuk mampu menciptakan kondisi perekonomian domestik yang mandiri tanpa harus khawatir terhadap intervensi perekonomian global. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan

kondisi potensi sumber daya lokal yang harus selalu ditingkatkan. Bukan hanya itu, perwujudan atas
terlaksananya aktivitas perekonomian tersebut juga harus diimbangi dengan bentuk tanggung jawab para pelaku ekonominya dalam upaya untuk menciptakan aktivitas perekonomian yang keberlanjutan berbasis lingkungan. Oleh karena itu, kami anggota LSME (Lingkar Studi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis) sebagai salah satu lembaga otonom riset dan kepenulisan yang ada dalam instansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, telah mengadakan diskusi besar seluruh anggota LSME angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013 dalam acara “LSME Students Conference”. Tahun ini, tema yang digunakan sebagai diskusi besar adalah Indonesia Economic Outlook 2014: Cultivating Competitiveness of Domestic Economy for Achieving Environmentally Sustainable Economic Growth yang kemudian dikembangkan melalui forum group discussion dengan pembagian tiga kelompok diskusi berdasarkan beberapa sub tema yang diangkat, antara lain: 1) Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Domestik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Dunia. 2) Membangun Ekonomi Berbasis Etika Lingkungan Sesuai dengan Prinsip Ekonomi Biru untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan. 3) Mewujudkan Akuntansi Lingkungan Sebagai Standard dalam Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Lingkungan. Sebagai wujud kepedulian LSME untuk berkontribusi dalam menghadapi kondisi perekonomian tersebut, maka konferensi ini telah menghasilkan beberapa poin final draft rekomendasi yang kami lampirkan bersama surat ini. Melalui rekomendasi tersebut, kami berharap mudah-mudahan dapat direalisasikan sehingga kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2014 dan seterusnya dapat menjadi lebih baik. Terima kasih atas perhatiannya.

Setelah melalui serangkaian acara pelaksanaan konferensi yang dilaksanakan oleh seluruh anggota Lingkar Studi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawjaya (LSME FEB UB) Malang. Maka dihasilkan 15 rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh beberapa pihak terkait, seperti: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan APINDO. Melalui rekomendasi ini, kami berharap kondisi Indonesia dapat menjadi lebih baik ke depannya. Berikut final draft rekomendasi yang dihasilkan pada LSME Students Conference tersebut:

1. Sebaiknya pemerintah memaksimalkan potensi sumber daya lokal masing-masing daerah untuk menciptakan produk khas unggulan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui strategi branding product.

2. Sebaiknya pemerintah mengelompokkan usaha kecil melalui ekonomi aglomerasi untuk mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi ketidakpastian persaingan ekonomi global.

3. Sebaiknya pemerintah  mampu meningkatkan minat investor lokal untuk berinvestasi dalam sektor riil dalam negeri melalui standardisasi kualitas produk.

4. Sebaiknya pemerintah membentuk penyederhanaan aturan mekanisme permodalan dan perizinan usaha.

5. Sebaiknya pemerintah membentuk indeks harga dasar untuk seluruh komoditas pertanian sebagai bentuk perwujudan perlindungan petani di Indonesia.

6. Sebaiknya pemerintah memberikan jaminan sosial bagi para petani berupa asuransi pertanian (bibit, pupuk, hasil panen, dan lahan) guna meningkatkan kesejahteraan para petani dan mewujudkan kedaulatan pangan.

7. Sebaiknya pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membentuk regulasi yang dapat menciptakan ekonomi mandiri masyarakat pesisir yang berkelanjutan.

8. Sebaiknya perusahaan lebih mengoptimalkan integrasi supply chain management yang efisien (mulai dari pemasok hingga konsumen akhir) dalam memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri.

9. Sebaiknya beberapa perusahaan dalam satu wilayah mengklasifikasikan limbah sejenis dan bekerjasama untuk memproses limbah tersebut sesuai prinsip etika lingkungan.

10. Seharusnya perusahaan memfokuskan dana TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) untuk pemberdayaan masyarakat sekitar melalui konsep Community Development dalam membentuk ekonomi masyarakat mandiri.

11. Persentase terbesar dari keseluruhan dana TJSL Perusahaan harus disalurkan pada bidang yang paling terkena dampak dari operasional perusahaan.

12. Seharusnya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib melaporkan kegiatan TJSL-nya dalam laporan tahunan sebagaimana mengacu pada aspek Triple Bottom Line. 

13. Sebaiknya pelaporan TJSL Perusahaan mengacu pada standar Global Reporting Initiative (GRI).

14. Perlu adanya audit sosial dan lingkungan oleh pihak eksternal yang independen (pemerintah) sebagai kontrol atas kebermanfaatan kegiatan TJSL Perusahaan tersebut.

15. Sebaiknya pihak akademisi mampu memberikan stimulus kreativitas, inovasi, dan peningkatan skill pada masyarakat secara luas guna membangun perekonomian mandiri yang berkelanjutan.