BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran (marketing) adalah salah satu elemen yang penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk berkaitan satu sama lain dengan fungsi perusahaan yang lainnya demi mencapai suatu tujuan. Bahkan kesuksesan sebuah organisasi atau perusahaan dapat dikatakan sering tergantung pada pemasaran. Keuangan, produksi, operasional, dan fungsi perusahaan lainnya tidak akan berarti jika tidak ada cukup permintaan akan barang dan jasa sehingga perusahaan bisa menghasilkan keuntungan. Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial, salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan” (Kotler dan Keller, 2009). Sedangkan tujuan dari pemasaran adalah menciptakan permintaan semaksimal mungkin dari para konsumen atas barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari pemasaran itu sendiri akan tercipta jika seorang konsumen memiliki suatu kebutuhan, dimana kebutuhan para konsumen sangatlah fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pemasaran dalam sebuah organisasi atau perusahaan memerlukan proses manajemen pemasaran yang baik, menerapkan fungsi-fungsi manajemen planning, organzing, actuating, controlling adalah hal yang mutlak dilakukan oleh seorang manajer pemasaran demi terwujudnya tujuan pemasaran tersebut. Langkah awal para manajer pemasaran suatu perusahaan adalah merencanakan pemasaran, perencanaan pemasaran ini dapat diawali dengan mengumpulkan informasi pemasaran, seperti: berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti persaingan serta perusahaan atau kelompok yang lainnya. Di dalam proses perencanaan pemasaran dibutuhkan pengorganisasian yang baik, agar tujuannya tepat sasaran. Pengorganisasian tersebut dapat diwujudkan dengan adanya departemen riset pemasaran. Riset pemasaran yang baik dicirikan oleh metode ilmiah, kreativitas, berbagai metode riset, pembuatan model yang akurat, analisis biaya manfaat, skeptisisme yang sehat, dan fokus pada etika (Kotler dan Keller, 2009). Riset pemasaran ini adalah sesuatu yang penting dalam proses perencanaan, khususnya pengumpulan informasi pemasaran dan mengidentifikasi peluang pasar. Perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi dari masing-masing peluang pasar. Oleh karena itulah seorang manajer pemasaran haruslah memiliki ramalan permintaan terhadap barang atau jasa yang akan diproduksinya. Perencanaan pemasaran, informasi pemasaran, pengorganisasian rencana pemasaran, dan ramalan permintaan adalah hal-hal yang penting dalam manajemen pemasaran. Penerapannya haruslah dilaksanakan dengan baik demi tercapainya tujuan dari pemasaran.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Informasi pemasaran
Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
2.1.1 Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran adalah suatu struktur yang berlanjut dan saling terkait dari orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, memilih, menganalisa, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu dan akurat bagi para pengambil keputusan pemasaran.
a. Sumber Data Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh para menajer pemasaran bisa dipaparkan dari data internal, intelegen dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi kemudian memproses informasi itu untuk membuatnya menjadi lebih berguna bagi para manajer.
► Data Internal
Merupakan kumpulan informasi terkomputerisasi yang didapat dari sumber data di dalam perusahaan.
► Inteligen Pemasaran
Informasi harian mengenai perkembangan lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran mereka. Sistem data internal memberikan data hasil, tetapi sistem intelijen pemasaran memebrikan data saat ini. Sistem intelijen pemasaran adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intellijen pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan, pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok diskusi online, dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.
Perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen pemasarannya:
– Melatih dan memotivasi tenaga penjualan untuk melaporkan perkembangan baru. Perusahaan harus “menjual” tenaga penjualannya berdasarkan arti penting mereka sebagai pengumpul intelijen.
– Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang penting. Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran. Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja misterius ke toko-toko mereka untuk menilai kebersihan fasilitas, kualitas produk, dan cara karyawan memperlakukan pelanggan.
– Membentuk jaringan eksternal. Perusahaan dapat membeli produk pesaing; menghadiri open house dan pameran dagan; membaca laporan terbitan pesaing; menghadiri rapat pemegang saham; berbicara dengan karyawan;, penyalur, distributor, pemasok dan agen pengiriman; dan mencari cerita baru tentang pesaing.
– Membentuk panel penasihat pelanggan. Anggota dapat meliputi perwakilan pelanggan atau pelanggan terbesar perusahaan atau sebagian besar pelanggan yang jujur dan canggih.
– Membeli informasi dari pemasok luar. Pemasok data terkenal meliputi A.C. Nielson Company dan Information Resources.Inc.
– Menggunakan umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan intelijen kompetitif. Forum diskusi, ruang chatting, dan blog mendistribusikan penilaian produk atau pemasok yang dilakukan pelanggan hingga sejumlah besar pembeli potensial lain, dan tentu saja, bagi pemasar yang mencari informasi tentang persaingan.
► Riset Pemasaran
Desain, koreksi, analisa, pengumpulan, dan pelaporan data yang sistimatis yang sesuai dengan situasi pemasaran yang dihadapi sebuah organisasi. Proses riset pemasaran mempunyai empat (4 ) langkah:
– Menetapkan Permasalahan dan tujuan riset.
▪Riset Eksploratoris, riset pemasaran untuk mengumpulkan informasi awal yang akan membantu mendefinisikan permasalahan dan menawarkan hipotesis.
▪Riset Deskriptif, riset pemasaran yang bertujuan secara lebih baik mendeskripsikan masalah, situasi pemasaran akan pasar, seperti potensi pasar suatu produk atau demografi dan perilaku konsumen mereka.
▪Riset kausal, riset pemasaran untuk menguji hipotesis hubungan sebab akibat.
– Mengembangkan rencana riset untuk mengumpulkan informasi.
▪ Menentukan kebutuhan informasi spesifik.
▪ Mengumpulkan informasi skunder.
▪ Perencanaan Pengumpulan data primer:
Riset observasi, pengumpulan data primer dedngan mengobservasi orang, tindakan dan situasi yang relevan.
Riset Survey, aktivitas pengumpulan data dengan cara menanyakan pertanyaan kepada orang mengenai pengetahuan,sikap, preferensi dan perilaku pembelian mereka.
Wawancara Kelompok focus, wawancara pribadi yang melibatkan enam sampai sepuluh orang selama beberapa jam untuk membicarakan produk, jasa atau organisasi.
Mempresentasikan perencanaan riset, pada tahap ini periset pemasaran seharusnya merangkum perencanaannya dalam sebuah proposal tertulis.
– Mengimplementasikan rencana riset.
Proses ini mencakup pemgumpulan, pemrosesan dan penganalisaan informasi. Pengumpulan data dapat dilakukan oleh staf riset pemasaran atau perusahaan lain.
– Mengimplementasikan dan melaporkan penemuan.
Peneliti kemudian mengimplementasikan temuan-temuannya, menarik kesimpulan dan melaporkannya kepada manajemen.
► Analisis Informasi
Data yang sudah dikumpulkan oleh perusahaan inteligen pemasaran dan sistem riset pemasaran seringkali membutuhkan analisa lebih lanjut dan seringkali manajer membutuhkan bantuan lebih banyak dalam mengunakan informasi itu ke permasalahan dan keputusan pemasaran mereka.
► Mendistribusikan Informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh intelegen pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat pada saat yang tepat.
b. Model Sistem Informasi Pemasaran
► Model Brien Stafford
Hasil usaha pertama adalah sebuah diagram yang disertai dengan naratif. Diagram ini dibuat pada tahun 1968 oleh professor pemasaran Richard H. Brien dan James E. Stafford dari university of houston. Model mereka ini menunjukkan cara sistem tersebut memberi dukungan manajer pemasaran dalam mengembangkan program yang terencana untuk tiap unsur campuran tersebut.
► Model Kotler
Inti dari sistem informasi pemasaran menurut kotler terdiri dari empat subsistem, yaitu internal accounting, pemasaran intelligence, pemasaran research, dan pemasaran manajemen science. Subsistem ini mengambil data dari lingkungan dan mentransformasikannya menjadi informasi untuk keperluan eksekutif pemasaran.
2.2 Peramalan Dan Pengukuran Permintaan
2.2.1 Definisi Peramalan
Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Peramalan pasar adalah permintaan pasar yang berkorespondensi dengan tingkat pengeluaran pemasaran industri. Peramalan (Forecasting) Merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengeidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba dari masing-masing peluang pasar. Peramalan penjualan dipergunakan oleh departemen penjualan untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi. Peramalan penjualan didasarkan pada perkiraan permintaan. Manajer harus mendefinisikan apa yang mereka maksudkan dengan permintaan pasar.
2.2.2 Ukuran Permintaan Pasar
Perusahaan dapat menyiapkan hingga 90 jenis perkiraan permintaan yang berbeda untuk 6 tingkat produk, 5 tingkat ruang, dan 3 periode waktu yang berbeda. Perusahaan perlu memperkirakan permintaan jangka pendek bagi produk tertentu agar dapat melakukan pemesanan bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Perusahaan dapat memperkirakan permintaan regional untuk lini produk utamanya guna memutuskan apakah mereka akan melakukan distribusi regional atau tidak. Ukuran pasar didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu penawaran pasar. Ada banyak cara produktif untuk memecah pasar:
a. Pasar potensial adalah kumpulan konsumen yang memiliki tingkat minat cukup besar terhadap penawaran pasar.
b. Pasar yang tersedia adalah kumpulan konsumen yan gmempunyai minat, penghasilan , dan akses terhadap penawaran tertentu.
c. Pasar sasaran adalah bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan perusahaan untukdikejar.
d. Pasar terpenetrasi kumpulan konsumen yang membeli produk perusahaan.
2.2.3 Kosakata Permintaan Pasar
Konsep utama dalam pengukuran permintaan adalah permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Dalam masing-masing konsep itu, kita harus membedakan antara fungsi permintaan, peramalan penjualan, dan potensi pasar.
a. Konsep Permintaan Pasar
► Permintaan Pasar
Langkah pertama pemasar dalam mengevaluasi peluang pasar adalah memperkirakan total permintaan pasar. Permintaan pasar untuk sebuah produk adalah total volume yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu dalam periode waktu tertentu pada lingkungan pemasaran tertentu di bawah program pemasaran tertentu.
► Peramalan Pasar
Hanya satu tingkat pengeluran pemasaran industri yang sebenarnya akan terjadi. permintaan pasar yang berkorespondensi dengan tingkat ini disebut peramalan pasar.
► Potensi Pasar
Peramalan pasar memperlihatkan permintaan pasar yang diduga, bukan permintaan pasar maksimum. Untuk permintaan pasar maksimum, kita harus memvisualisasikan tingkat permintaan pasar yang dihasilkan dari tingkat pengeluaran pemasaran industri yang “sangat tinggi”, suatu batasan dimana peningkatan lebih lanjut dalam usaha pemasaran hanya akan memberi sedikit pengaruh dalam mendorong pemintaan selanjutnya. Potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingungan pemasaran.
b. Konsep Permintaan Perusahaan
► Permintaan Perusahaan
Pangsa permintaan pasar yang diperkirakan perusahaan pada tingkat alternatif dariusaha pemasaran perusahaan dalam suatu periode waktu. Permintaan perusahaan perusahaan bergantung pada bagaimana persepsi konsumen terhadap produk, jasa, harga, dan komunikasi perusahaan relatif terhadap pesaing. Jika hal lainnya sama, pangsa perusahaan akan tergantung pada skala relatif dan efektivitas pengeluaran pasar.
► Peramalan Penjualan Pasar
Setelah pemasar memperkirakan permintaan perusahaan, tugas mereka selanjutnya adalah memilih tingkat usaha pemasaran. Ramalan penjualan pasar adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.
Dua konsep yang penting lainnya adalah kuota penjualan yaitu tujuan penjualan yang ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan penjualan.
Anggaran penjualan adalah perkiraan koservatif tentang volume penjualan yang diharapkan, anggaran ini terutama dipakai untuk membuat keputusan pembelian, produksi, dan arus kas.
► Potensi Penjualan Perusahaan
Adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan kerika usaha pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap usaha pesaing. Batas absolut permintaan perusahaan adalah tentu saja potensi pasarnya.
2.2.4 Memperkirakan Permintaan Pasar Saat Ini
a. Total Potensi Pasar
Total potensi pasar adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi semua perusahaan dalam sebuah industri sepanjang suatu periode di bawah tingkat usaha pemasaran industri dan kondisi lingkungan tetentu. Cara umum untuk memprkirakan total potensi pasar adalah mengalikan jumlah pembeli potensial, dikalikan harga.
b. Potensi Pasar Suatu Wilayah
Karena perusahaan harus mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal pada wilayah-wilayah terbaik mereka, mereka harus memperkirakan potensi pasar berbagai kota, negara bagian, dan negara. Dua metode utama untuk menilai potensi pasar suatu wilayah adalah metode pembentukan pasar, yang terutama digunakan oleh pemasar bisnis, dan metode indeks multifaktor, yang terutama digunakan oleh pemasar konsumen.
► Metode pembentukan pasar memerlukan identifikasi semua pembeli potensial di setiap pasar dan memperkirakan pembelian potensial mereka. Metode ini memberikan hasil akura jika kita memiliki daftar semua pembeli potensial dan perkiraan yang baik tentang apa yang akan dibeli masing-masing pembeli potensial itu. Sayangnya, informasi ini tidak selalu mudah dikumpulkan.
► Metode indeks multifaktor. Seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus memperkirakan potensi pasar suatu wilayah, tetapi pelanggan konsumen terlalu banyak untuk dibuat daftarnya. Metode yang paling umum digunakan dalam daftar pasar konsumen adalah metode indeks langsung. Sebuah produsen obat misalnya, mungkin mengasumsikan potensi pasar untuk obat berhubungan langsung dengan ukkuran populasi. Meskipun demikan, dalam kenyataannya satu faktor belum menjadi indikator lengkap peluang penjualan. Penjualan obat regional juga dipengaruhi oleh pendapatan perkapita dan jumlah dokter per 10.000 orang. Maka masuk akal jika dikembangkan indes multifaktor dimana masing-masing faktor mempunyai bobot tertentu.
c. Penjualan Industri dan Pangsa Pasar
Selain memperkirakan total potensi dan total potensi wilayah, perusahaan harus mengetahui penjualan industri sebenarnya yang terjadi di pasarnya. Ini berarti perusahaan harus mengidentifikasi pesaing dan memperkirakan penjualan mereka.
Asaosiasi dagang industri sering mengumpulkan dan mengumukan total penjualan industri, meskipun biasanya tidak menyebutkan penjualan perusahaan individu secara terpisah. Namun, dengan informasi ini, setiap perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya sendiri terhadap keseluruhan industri. Jika penjualan perusahaan meningkat 5% per tahun, dan penjualan industri meningkat 10%, sesungguhnya perusahaan itu kehilangan peringkat relatifnya dalam industri. Cara lain memperkirakan penjualan adalah membeli laporan dari peruasahaan riset pemasaran yang mengaudit toatal penjualan dan penjualan merek. Nielson Media Research mengaudit penjualan eceran dalam berbagai karegori produk di supermarket dan apotik serta menjual informasi ini kepada perusahaan yang berminat. Audit ini memungkinkan perusahaan membandingkan kinerjanya dengan total industri atau dengan pesaing tertentu untuk melihat apakah perusahaan mendapatkan atau kehilangan pangsanya baik secara keseluruhan atau beberapa mereknya saja.
2.2.5 Memperkirakan Permintaan Masa Depan
Sedikit produk atau jasa yang membiarkan diri mereka sendiri diramalkan dengan mudah biasanya menikmati tingkat absolut atau tren yang cukup konstan dan persaingan yang tidak ada maupun stabil. Di sebagian pasar, peramalan yang baik menjadi kunci kberhasilan.
Suatu perusahaan biasanya menyiapkan peramalan ekonomi makro terlebih dahulu, lalu diikuti dengan peramalan industri, kemudian peramalan penjualan perusahaan. Peramalan ekonomi makro mencakup memproyeksikan inflasi, tingkat pengangguran, suku bunga, pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaranpemerintah ekspir bersihm dan variabel lain. Hasil akhirnya adalah peramalan produk domestik bruto, yang digunakan perusahaan, beserta indikator lainnya, untuk meramalkan penjualan industri, perusahaan menurunkan peramalan penjualannya dengan mengasumsikan bahwa dirinya akan memenangkan pangsa pasar tertentu.
Semua peramalan dibuat berdasrkan satu dari tiga basis informasi: apa yang dikatakan orang, atau apa yang dilakukan orang, atau apa yang telah dilakukan orang. Dengan mengguakan apa yang dikatakan orang, diperlukan survei tentang pendapat pembeli atau orang yang dekat dengan pembeli, seperti pendapat wiraniaga atau pendapat ahli. Membuat peramalan berdasarkan apa yang dilakukan orang berarti menempatkan produk ke dalam pasar uju untuk mengukur respons pembeli. Untuk menggunakan basis terakhir-apa yang telah dilakukan orang-perusahaan menganalisis catatan perilaku pembelian terakhir atau menggunakan analisis deret waktu atau analisis permintaan statistik.
a. Survei maksud pembeli. Peramalan adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Untuk barang konsumsi tahan lama yang besar seperti perabot, beberapa organisasi riset mengadakan survei periodik tentang maksud pembelian konsumen dan mengajukan pertanyaan sepertin ini: apakah anda bermaksud membeli mobil 6 bulan berikutnya? Dan menempatkan jawabannya berdasarkan skala probabilitas pembelian.
b. Gabungan pendapat tenaga penjualan. Ketika mewawancarai pembeli dianggap metode yang tidak praktis, perusahaan dapat meminta wiraniaganya memperkirakan penjualan masa depan. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan perkiraan tenaga penjualan tanpa membuat penyesuaian. Wiraniaga bsa saja pesimis atau optimis, mereka mungkin tidak tahu bagaimana rencana pemasaran perusahaan mereka akan mempengaruhi penjualan di masan depan di wilayah mereka, dan mereka mungkin akan sengaja menurunkan perkiraan permintaan agar perusahaan akan menetapkan kuota penjualan yang rendah. Untuk mendorong perkiraan yang lebih baik, perusahaan dapat menawarkan insentif atau bantuan, seperti informasi tentang rencana pemasaran atau perbandingan peramalan masa lalu dengan penjualan sebenarnya.
c. Pendapat ahli. Perusahaan juga bisa mendapatkan peramalan dari para ahli, termasuk penyalur, distributor , pemasok, konsultan pemasaran, dan sosiasi dagang, perkiraan penyalur mempunyai kekuatan dan kelemahan yang serupa dengan perkiraan tenaga penjualan. Bnayak perusahaan membeli peramalan ekonomi dan idustri dari perusahaan peramalan ekonomi terkemuka yang menyediakan seabrek data dan kecanggihan peramalan.
d. Analisis penjualan masa lalu. Perusahaan dapat mengembangkan peramalan berdasarkan penjualan masa lalu. Analisis deret waktu membagi deret waktu masa lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musim, dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa depan. Penghalusan eksponensial memproyeksikan penjualan berikutnya dengan menggabungkan rata-rata penjualan masa lalu dan penjualan terbaru, ini memberikan bobot lebih banyak pada penjualan terbaru. Analisis permintaan statistik mengukur dasmpak sejumlah faktor kausal terhadap tingkat penjualan. Terakhir, analisi ekonometri membuat sejumlah persamaan yang menggambarkan sistem dan secara statistik menurukan parameter berbeda yang membentuk persamaan secara statistik.
e. Metode uji pasar. Ketika pemebeli tidak merencanakan pembelian mereka dengan seksama, atau para ahli tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung dapat membantu meramalkan penjualan produk baru arau menerapkan penjualan produk di saluran distribusi atau wilayah baru.
2.3 Pengorganisasian Untuk Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berncana menjangkau tujuan pemasarannya. Rencana pemasaran berisi panduan taktis untuk program pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode perencanaan. Kini rencana pemasaran emakin berorientasi pada pelanggan dan pesaing, mempunyai alasan yan glebih baik dan lebih realistis dari masa lalu. Perencanaan menjadi proses berkelanjutan untuk merespon kondisi pasar yang cepat berubah.
a. Rangkuman eksekutif dan daftar isi. Rencana pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi manajemen senior. Daftar isi menggaris bawahi sisa rencan tersebut serta semua prinsip pendukung dan rini=cian operasional.
b. Analisi situasi. Bagian ini menampilkan data latar belakang yang relevan tentang penjualan, biaya, pasar, pesaing, dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Perusahaan akan menggunakan semua informasi ini untuk melakukan analisis swot.
c. Strategi pemasaran. Disini manajer produk mendefinisikan misi tujuan pemasaran dan keuangan, serta kelompok dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh penawaran pasar. Kemudian menentukan positioning competitive lini produk, yang akan menginformasikan “rencana permainan” untu mencapai tujuan mereka.
d. Proyeksi keuangan. Meliputi peramalan penjualan, peramalan pengeluaran, dan analisis titik impas. Disisi pendapatan, proyeksi memperlihatkan volume penjualan yang diramalkan berdasarkan dan kategori produk. Sisi pengeluaran, proyeksi memperlihatkan perkiraan biaya pemasaran, dibagi menjadi kategori yan glebih tepat. Analisis titik impas memperlihatkan berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan setiap bulannya.
e. Kendali implementasi. Bagian ini menggaris bawahi kendali untuk mengamati dan menyesuaikan implementasi rencana. Umumnya bagaian ini menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan, jadi manajemen dapat meninjau hasil setiap periode dan mengambil tindaka n korektif yang diperlukan. Perusahaan juga harus menetapkan sejumlah ukuran internal dan eksternal yang berbeda untuk menilai proses dan menyarankan kemungkinan modifikasi. Beberapa organisasi memasukkan rencana darurat yang menggaris bawahi langkah-langkah yang akan diambil manajemen dalam merespon perkembangan lingkungan khusus, seperti perang harga atau serangan.
BAB 3
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi pemasaran (management information system) dibutuhkan oleh seorang manajer pemasaran untuk perencanaan strategi, implementasi strategi, dan melakukan tanggung jawab analisis. Peran MIS adalah menilai kebutuhan informasi manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu. Sistem informasi pemasaran memiliki tiga komponen, yaitu sistem perencanaan internal, sistem intelijen pemasaran, dan sistem riset pemasaran. Peramalan (forecasting) digunakan oleh manajer untuk memprediksi atau memperkirakan hal-hal yang akan terjadi di pasar nantinya. Seperti perubahan selera masyarakat, persaingan harga, maupun trend yang berkembang di masyarakat. Manajer menggunakan informasi serta riset dalam melakukan forecasting ini. Perencanaan pemasaran dibentuk melalui aktivitas berikut: mendefinisikan nilai bisnis, menganalisis kesempatan dan ancaman eksternal, menganalisis kekuatan dan kelemahan internal, menentukan tujuan, memformulasikan strategi, menyusun program, mengimplementasikan strategi dan program, mengumpulkan feedback, dan melakukan pengawasan. Tujuan dari perencanaan adalah membentuk bisnis dan produk perusahaan sehingga dapat mencapai sasaran keuntungan dan pertumbuhan. Oleh karena itu, sistem informasi pemasaran, peramalan, dan perencanaan pemasaran memiliki keterkaitan satu sama lain. Dengan menggunakan tiga komponen ini, manajer akan membentuk suatu konsep atau sistem pemasaran produk yang efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Mukhamad S. 2011. Sistem Informasi Pemasaran. (Online). http://hudda7x.wordpress.com. Diakses pada tanggal 4 Maret 2012
Kotler, Philip dan Kevin Lake Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Sriyanto. 2011. Manajemen Pemasaran. ahim.staff.gunadarma.ac.id. (Online). Diakses pada tanggal 4 Maret 2012
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN
¬1. Jelaskan pengertian rencana pemasaran!
Jawab : Dokumen tertulis yang meringkas tentang apa yang telah dipelajari tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya.
2. Jelaskan pengertian sistem informasi pemasaran!
Jawab: Terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi pengambil keputusan pemasaran.
3. Jelaskan pentingnya sistem informasi pemasaran bagi seorang manajer!
Jawab: Manajer yang mendapatkan banyak informasi akan dapat membuat perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka dengan lebih baik, mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang lebih baik.
4. Bagaimana seorang manajer dapat mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran?
Jawab:
a. Membentuk panel penasihat pelanggan.
b. Memanfaatkan sumber daya data pemerintah.
c. Membeli informasi dari pemasok luar.
d. Menggunakan sistem umpan balik pelanggan online.
5. Apa pengaruhnya peramalan pemasaran terhadap persediaan perusahaan?
Jawab: Peramalan pemasaran didasarkan pada perkiraan permintaan. Jika peramalannya cukup jauh dari hasil, perusahaan akan menghadapi kelebihan atau kekurangan persediaan.
6. Apa yang dimaksud total potensi pasar?
Jawab: Total potensi pasar adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi semua perusahaan dalam sebuah industri sepanjang suatu periode di bawah tingkat usaha pemasaran industri dan kondisi lingkungan tetentu
0 komentar:
Posting Komentar