Mungkin, sebagian besar dari kita sudah tahu apa itu orde baru, atau yang sering kita sebut dengan orba. Dimana pada zaman itu, ada sosok orang yang dikenal dengan kekuasaan dan otoritasnya. Banyak orang yang patuh dan taat dengan beliau, tapi banyak pula orang yang takut dengannya. Sedangkan era reformasi adalah era perubahan, dimana pasa saat itu adalah momen tumbangnya era kekuasaan dan otoritas.
Nah, sekarang nih ane mau cerita mengenai kehidupan di kampus (khususnya di fakultas ane). Ada salah satu dosen yang dikenal dengan “killer”nya. Bahkan ada yang bilang bukan hanya pembunuh (red_killer), tapi malah pembunuhnya pembunuh (wuiissss… sadis banget tuh ya temen ane, hhe). Dosen ane yang satu ini sebut saja Pak Mulyono (bukan nama sebenarnya), kami para mahasiswa biasa memanggil beliau pak Mul. Karakteristik fisiknya sangat khas di fakultas kami tercinta (sory ya, ane gag bisa ngejelasin, cz kalo ane jelasin bakalan langsung ketahuan, hhhe.. sangking khas’nya). Entah mengapa sebagian besar mahasiswa beliau ini tidak begitu suka dengan sistem pengajarannya. Menurut ane sih sebnarnya gak ada yang aneh dari sistem pengajaran pak Mul ini, ya seperti biasalah, presentasi, diskusi, ada quiz (ulangan harian), uts, uas, dan lain-lain. Mungkin yang tidak disukai oleh teman2 adalah implementasi sistem pengajarannya. Bisa dibilang, pak Mul adalah salah satu dosen yang kalo anak muda bilang sih “gag pernah ngerti kebutuhan remaja zaman sekarang”. Sistem pengajaraanya masih jadul, harus sopanlah, harus beretikalah, harus ini itu, banyak deh… Sebenarnya memang benar kalo sopan santun dan beretika dalam perkuliahan adalah salah satu hal wajib dilakukan oleh seorang mahasiswa. Tetapi bukan berarti yang keterlaluan, mahasiswa gak boleh ini itu, tapi enak-enak kan pak Mul justru ngelakuin hal-hal yang dilarangkan kepada mahasiswanya. Bahkan, tak jarang kami merasa takut dengan beliau, kelas ini benar-benar terasa ada sebuah kekuasaan, kekuasaan yang tak terkalahkan. Mungkin emang benar ya, sebagian besar orang bilang kalau “Tenaga Pendidik atau Pengajar yang Paling Mahadewa Adalah DOSEN”. Apalagi kalau dosen tersebut dapat dicap seperti “pembunuhnya pembunuh” dan tidak konsisten. Kawan-kawan blogger lovers, coba ya gimana menurut agan2 sekalian, konsisten atau gak nih dosen. Ketika pada pertemuan ke-1 beliau pernah berkomitmen bahwa peng’absen’an kehadiran akan dilakukan dua kali, yaitu yang pertama dan 45 menit kemudian setelah absen yang pertama selesai dilaksanakan. Tetapi ketika pertemuan ke-2, beliau telat 15 menit masuk kelas dan pengabsenan hanya dilakukan sekali saja (kalau untuk pertemuan yang ke-2 ini sih masih its okay, karena masih pro mahasiswa, hhehehehe). Tetapi ketika pertemuan ke-3, beliau datang jam 9.32an dan langsung mengabsen, itupun hanya sekali saja mengabsennya. Dan yang lebih mengerikan lagi adalah ketika pertemuan ke-4, beliau datang pukul 9.25 dan mulai mengabsen pukul 9.26. Nah di saat pertemuan ke-4 inilah ada suatu hal yang memberikan pengalaman “unforgettable moment” bagi ane, dan ane bakal nyeritain pengalaman ini di paragraph berikutnya.. simak ya !!!
Suatu saat, pernah hampir 1/4 lebih mahasiswa dicoret dari absennya karena terlambat pada saat pertemuan ke-3. Bahkan ane pun pernah ngerasain hal tersebut pada pertemuan ke-4. Setelah kejadian itu berlangsung, ane merasa menjadi mahasiswa yang memalukan dan gak bertanggung jawab. Oh ya, ane jelasin dulu, di kelas yang satu ini, ane menjabat sebagai ketua kelas. Makanya itu, ketika ane dianggap tidak masuk dan dicoret dari absen, ane bener-bener merasa MALU BESAR… sumppaah!!! Masih ane ingat betul kejadian waktu itu gimana ane berangkat ngebut dari kos2an demi mengejar sebuah makna yang bertuliskan “TIDAK TELAT”. Waktu itu masih menunjukkan pukul 09.31 WIB (kelas sebenarnya dimulai pada pukul 09.30 tepat). Ketika ane melihat dari kejauhan, pintu kelas sudah tertutup. Udah kebayang sebelumnya, batin ane berkta “waduuh, gawat.. ni jelas bakalan telat, aduuuuhhh!!!!”. Dan ternyata benar, ketika ane buka pintu, suara presentasi sudah terdengar sangat jelas pertanda absen sudah dilakukan, dan muncul sebuah suara yang sangat ane kenal berkata “SAYA ANGGAP TIDAK MASUK !”. Tahukah kalian para blogger lovers, suara siapa itu???? Tepat sekali, itu suara Pak Mul. Ohh tidaak, hati ane hancur berkeping2 pada waktu itu, baru sekali ini, sejarah dunia kependidikan mulai dari TK hingga sekarang KULIAH ane tidak masuk dengan cap “A” (red_BOLOS), apalagi hanya karena TELAT 1 MENIT doang. Penyesalan benar2 mengganggu jiwa ane pada saat itu, luar biasa rasanya… huuuhhh!!!!
Bukan hanya itu, berbicara mengenai sistem pengajaran beliau. Untuk mendapatkan nilai yang hanya sekedar sebagai “cap aktif berpartisipasi” tidaklah gampang, tidak sedikit mahasiswa ketika mau menambah atau menyanggah hasil presentasi dari kawan yang lain DITOLAK MENTAH-MENTAH bahkan DITERTAWAKAN oleh beliau bak jenis tertawanya kartolo, “Ha..Ha..Ha..” dengan sedikit jeda di setap kata “Ha”. Sumpah, dalam batin ane sakiiiit rasanya. Bahkan ada pula kawan ane yang ketika berpresentasi tiba2 harus terhenti oleh perkataan beliau, dan kalian ngerti apa yang dikatakan Pak Mul ini???? Inilah kalimatnya “Car Berpresentasi Anda kok SANGAT AMAT JELEK SEKALI YA?”… Woow, dalam batin, betapa langsung drop’nya ane jika ucapan itu akan terarah khusus kepada ane ketika ane presentasi. Waduuh, jangan dibayangin deh, gg kuat… gag.. gag.. gag kuaatt.. gag.. gag.. gag.. kuaatt !!!
Sungguh suasana tegang selalu muncul dalam kelas yang satu ini, nyaris tidak ada satu pun yang berani mengritik dan ngomong secara LIVE di hadapan beliau tentang segala sesuatu terkait hal ini, kalau tidak mahasiswa yang benar2 mau dan rela dengan ikhlas menambah waktu studinya 1 tahun karena akan tidak lulus di mata kuliah yang satu ini. Astaghfirullah hal Adziim… Benar-benar kebijakan yang aneh menurut ane dan teman2. Dimana ketika kita hidup di ruang lingkup yang penuh dengan era reformasi, yang penuh dengan keringat-keringat perjuangan untuk berdemokrasi. Tetapi justru aroma berbeda yang keluar, yaitu AROMA MENYENGAT yang menusuk hidup orang banyak (red_mahasiswa ==> korban) yang syarat dengan OTORITAS dan KEKUASAAN yang menyayat. (moh.angsCorp & it is true story)
Nah, sekarang nih ane mau cerita mengenai kehidupan di kampus (khususnya di fakultas ane). Ada salah satu dosen yang dikenal dengan “killer”nya. Bahkan ada yang bilang bukan hanya pembunuh (red_killer), tapi malah pembunuhnya pembunuh (wuiissss… sadis banget tuh ya temen ane, hhe). Dosen ane yang satu ini sebut saja Pak Mulyono (bukan nama sebenarnya), kami para mahasiswa biasa memanggil beliau pak Mul. Karakteristik fisiknya sangat khas di fakultas kami tercinta (sory ya, ane gag bisa ngejelasin, cz kalo ane jelasin bakalan langsung ketahuan, hhhe.. sangking khas’nya). Entah mengapa sebagian besar mahasiswa beliau ini tidak begitu suka dengan sistem pengajarannya. Menurut ane sih sebnarnya gak ada yang aneh dari sistem pengajaran pak Mul ini, ya seperti biasalah, presentasi, diskusi, ada quiz (ulangan harian), uts, uas, dan lain-lain. Mungkin yang tidak disukai oleh teman2 adalah implementasi sistem pengajarannya. Bisa dibilang, pak Mul adalah salah satu dosen yang kalo anak muda bilang sih “gag pernah ngerti kebutuhan remaja zaman sekarang”. Sistem pengajaraanya masih jadul, harus sopanlah, harus beretikalah, harus ini itu, banyak deh… Sebenarnya memang benar kalo sopan santun dan beretika dalam perkuliahan adalah salah satu hal wajib dilakukan oleh seorang mahasiswa. Tetapi bukan berarti yang keterlaluan, mahasiswa gak boleh ini itu, tapi enak-enak kan pak Mul justru ngelakuin hal-hal yang dilarangkan kepada mahasiswanya. Bahkan, tak jarang kami merasa takut dengan beliau, kelas ini benar-benar terasa ada sebuah kekuasaan, kekuasaan yang tak terkalahkan. Mungkin emang benar ya, sebagian besar orang bilang kalau “Tenaga Pendidik atau Pengajar yang Paling Mahadewa Adalah DOSEN”. Apalagi kalau dosen tersebut dapat dicap seperti “pembunuhnya pembunuh” dan tidak konsisten. Kawan-kawan blogger lovers, coba ya gimana menurut agan2 sekalian, konsisten atau gak nih dosen. Ketika pada pertemuan ke-1 beliau pernah berkomitmen bahwa peng’absen’an kehadiran akan dilakukan dua kali, yaitu yang pertama dan 45 menit kemudian setelah absen yang pertama selesai dilaksanakan. Tetapi ketika pertemuan ke-2, beliau telat 15 menit masuk kelas dan pengabsenan hanya dilakukan sekali saja (kalau untuk pertemuan yang ke-2 ini sih masih its okay, karena masih pro mahasiswa, hhehehehe). Tetapi ketika pertemuan ke-3, beliau datang jam 9.32an dan langsung mengabsen, itupun hanya sekali saja mengabsennya. Dan yang lebih mengerikan lagi adalah ketika pertemuan ke-4, beliau datang pukul 9.25 dan mulai mengabsen pukul 9.26. Nah di saat pertemuan ke-4 inilah ada suatu hal yang memberikan pengalaman “unforgettable moment” bagi ane, dan ane bakal nyeritain pengalaman ini di paragraph berikutnya.. simak ya !!!
Suatu saat, pernah hampir 1/4 lebih mahasiswa dicoret dari absennya karena terlambat pada saat pertemuan ke-3. Bahkan ane pun pernah ngerasain hal tersebut pada pertemuan ke-4. Setelah kejadian itu berlangsung, ane merasa menjadi mahasiswa yang memalukan dan gak bertanggung jawab. Oh ya, ane jelasin dulu, di kelas yang satu ini, ane menjabat sebagai ketua kelas. Makanya itu, ketika ane dianggap tidak masuk dan dicoret dari absen, ane bener-bener merasa MALU BESAR… sumppaah!!! Masih ane ingat betul kejadian waktu itu gimana ane berangkat ngebut dari kos2an demi mengejar sebuah makna yang bertuliskan “TIDAK TELAT”. Waktu itu masih menunjukkan pukul 09.31 WIB (kelas sebenarnya dimulai pada pukul 09.30 tepat). Ketika ane melihat dari kejauhan, pintu kelas sudah tertutup. Udah kebayang sebelumnya, batin ane berkta “waduuh, gawat.. ni jelas bakalan telat, aduuuuhhh!!!!”. Dan ternyata benar, ketika ane buka pintu, suara presentasi sudah terdengar sangat jelas pertanda absen sudah dilakukan, dan muncul sebuah suara yang sangat ane kenal berkata “SAYA ANGGAP TIDAK MASUK !”. Tahukah kalian para blogger lovers, suara siapa itu???? Tepat sekali, itu suara Pak Mul. Ohh tidaak, hati ane hancur berkeping2 pada waktu itu, baru sekali ini, sejarah dunia kependidikan mulai dari TK hingga sekarang KULIAH ane tidak masuk dengan cap “A” (red_BOLOS), apalagi hanya karena TELAT 1 MENIT doang. Penyesalan benar2 mengganggu jiwa ane pada saat itu, luar biasa rasanya… huuuhhh!!!!
Bukan hanya itu, berbicara mengenai sistem pengajaran beliau. Untuk mendapatkan nilai yang hanya sekedar sebagai “cap aktif berpartisipasi” tidaklah gampang, tidak sedikit mahasiswa ketika mau menambah atau menyanggah hasil presentasi dari kawan yang lain DITOLAK MENTAH-MENTAH bahkan DITERTAWAKAN oleh beliau bak jenis tertawanya kartolo, “Ha..Ha..Ha..” dengan sedikit jeda di setap kata “Ha”. Sumpah, dalam batin ane sakiiiit rasanya. Bahkan ada pula kawan ane yang ketika berpresentasi tiba2 harus terhenti oleh perkataan beliau, dan kalian ngerti apa yang dikatakan Pak Mul ini???? Inilah kalimatnya “Car Berpresentasi Anda kok SANGAT AMAT JELEK SEKALI YA?”… Woow, dalam batin, betapa langsung drop’nya ane jika ucapan itu akan terarah khusus kepada ane ketika ane presentasi. Waduuh, jangan dibayangin deh, gg kuat… gag.. gag.. gag kuaatt.. gag.. gag.. gag.. kuaatt !!!
Sungguh suasana tegang selalu muncul dalam kelas yang satu ini, nyaris tidak ada satu pun yang berani mengritik dan ngomong secara LIVE di hadapan beliau tentang segala sesuatu terkait hal ini, kalau tidak mahasiswa yang benar2 mau dan rela dengan ikhlas menambah waktu studinya 1 tahun karena akan tidak lulus di mata kuliah yang satu ini. Astaghfirullah hal Adziim… Benar-benar kebijakan yang aneh menurut ane dan teman2. Dimana ketika kita hidup di ruang lingkup yang penuh dengan era reformasi, yang penuh dengan keringat-keringat perjuangan untuk berdemokrasi. Tetapi justru aroma berbeda yang keluar, yaitu AROMA MENYENGAT yang menusuk hidup orang banyak (red_mahasiswa ==> korban) yang syarat dengan OTORITAS dan KEKUASAAN yang menyayat. (moh.angsCorp & it is true story)
0 komentar:
Posting Komentar