Alhamdulillah... sekitar 2 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2010. Ane dan teman2 ane berusaha membuat sebuah karya tulis yang berjudul "Pemanfaatan Jagung Sebagai Bahan Pembuat Yoghurt Nabati". Hal ini didasari karena pada waktu itu sedang ada LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) rutin yang dilombakan per kelas di sekolah kami tercinta (SMAN 2 Madiun), dan itu WAJIB, kalau gg ikut bakalan kena denda (ancam.co.id). Kami bekerja keras setiap hari sepanjang waktu untuk menyelesaikan gagasan kami ini. Dan akhirnya Alhamdulillah... perjuangan keras kami terbayar sudah, karya tulis kami lolos 10 besar (kalau gg salah sich, hhe..) dan para finalis tersebut wajib mempresentasikan gagasannya tersebut. Dan Alhamdulillah'nya lagi, kelas kami menjadi pemenangnya, JUARA 1 lagi, Subhanallah... Perasaan ane dan teman2 saat itu sangatlah bangga dan lega, karena kami dapat mengharumkan nama kelas kami di kancah internasional dunia pendidikan (daerah jln biliton dan sekitarnya, hhehe..).
Berikut ini adalah karya tulis ilmiah yang kami tulis tersebut, silahkan dibaca-baca.. makasihh !!
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang modern ini, hampir semua hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu bahan menggunakan bantuan mesin. Bantuan mesin ini memang sangat bermanfaat karena prosesnya begitu cepat dan praktis. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika produk yang dihasilkan oleh bantuan mesin ini biasanya cenderung mahal dibanding dengan produk yang dihasilkan secara konvensional (tradisional), karena memang alat-alat yang digunakan dalam pembuatan secara konvensional ini mudah didapat, sedangkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan secara modern lebih sulit didapat bahkan terkadang harus mendapatkannya dari luar negeri. Salah satu hasil produk yang dihasilkan oleh bantuan mesin ini adalah yoghurt. Yoghurt bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik bagi para penikmatnya yang memang untuk kepentingan kesehatan maupun untuk sekedar keinginan semata.
Yoghurt yang dibuat pada masa sekarang ini biasanya berasal dari air susu sapi. Oleh karena itu, penyusun berusaha untuk membuat yoghurt yang berbeda dari biasanya, yaitu yoghurt dari susu jagung. Susu hasil olahan biji jagung ini sangat bermanfaat bagi orang yang alergi terhadap susu sapi. Bahkan, bahan-bahan seperti jagung ini mudah didapat dan harganya cenderung stabil, baik pada saat panen raya maupun tidak. Selain itu, susu yang dihasilkan oleh biji jagung ini juga tidak kalah akan gizi yang dikandungnya. Maka, cukup baiklah jika susu hasil olahan dari sektor tumbuhan ini pantas dibuat menjadi produk baru, yaitu “Yoghurt Nabati”.
Sudah tidak diragukan jika yoghurt pada umumnya memiliki banyak manfaat. Manfaat apa sajakah yang dihasilkan oleh yoghurt dari susu sapi? Penyusun
1
2
menginginkan yoghurt nabati juga memiliki kandungan gizi yang cukup banyak dan dapat bermanfaat bagi tubuh seperti halnya yoghurt dari susu sapi. Manfaat dan keuntungan apa saja yang dihasilkan oleh “produk Yoghurt Nabati” ini? Dapatkah digunakan sebagai obat untuk mengobati sebuah penyakit? Dan bagaimana perbedaan manfaat dan keuntungan dari kedua yoghurt tersebut?
1.2 Tujuan
Merupakan hal yang sewajarnya apabila suatu tindakan dilakukan memiliki tujuan tertentu. Seperti halnya karya tulis ilmiah ini, penyusun juga memiliki tujuan dalam melaksanakan pengamatan mengenai yoghurt nabati ini, antara lain:
a. Ingin mengetahui perbedaan manfaat dan keuntungan antara yoghurt yang berbahan dasar susu sapi dengan yoghurt nabati yang berbahan dasar jagung
b. Ingin mengetahui penyakit yang dapat diobati oleh yoghurt nabati
1.3 Manfaat
Diharapkan dari pengamatan ini, karya tulis ilmiah ini mampu memberikan informasi dan wawasan bagi pembaca pada umumnya dan juga mampu memberikan pengetahuan yang luas bagi pembaca bahwa sebenarnya lingkungan hidup yang ada di sekitar kita itu dapat dimanfaatkan jika kita dapat berpikir jauh akan hal tersebut. Dengan mengetahui hasil pengamatan ini, diharapkan karya tulis ilmiah ini juga dapat memecahkan masalah yang mungkin pernah terlintas di pikiran pembaca.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Tanaman Jagung
Tanaman jagung adalah salah satu tanaman yang cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia bahkan dunia. Untuk lebih mengenal tanaman jagung, berikut beberapa informasi mengenai tanaman jagung:
2.1.1 Pengertian jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai bahan pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
2.1.2 Sejarah Singkat Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.
2.1.3 Jenis Tanaman Jagung
Sistimatika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji.
a. Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b. Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
1. Dent Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn
6. Pod Corn
7. Waxy Corn
Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan serangan penyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas unggul ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas. Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1 (Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2.
2.1.4 Manfaat Tanaman Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a. Batang dan daun muda: pakan ternak
b. Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c. Batang dan daun kering: kayu bakar
d. Batang jagung: lanjaran (turus)
e. Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f. Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goring
g. Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, makanan hewan unggas, bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri tekstil.
2.1.5 Penyakit Pada Tanaman Jagung
Seperti pada halnya makhluk hidup lainnya, penyakit juga menyerang beberapa tanaman, salah satunya adalah tanaman jagung. Berikut adalah penyakit-penyakit yang menyerang tanaman jagung:
a) Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philippinensis yang akan merajalela pada suhu udara 27 derajat Celcius ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas unggul; (3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan.
b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.
c) Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik noda yang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian berkembang dan memanjang, kemudian akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau varietas yang tahan terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi pada areal pertanaman jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti pada penyakit bulai dan bercak daun. d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut / boil smut). Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: pada tongkol ditandai dengan masuknya cendawan ini ke dalam biji sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus terdesak hingga pembungkus rusak dan kelenjar keluar dari pembungkus dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan cara pengeringan dan irigasi; (2) memotong bagian tanaman kemudian dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata hingga semua permukaan benih terkena.
e) Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.
2.1.6 Kandungan Gizi Jagung
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.
Kandungan Zat Gizi (Tiap 100 gram bahan)
No
|
Zat Gizi
|
Kandungan Pada Jagung
|
1.
|
Energi (cal)
|
129
|
2.
|
Protein (gr)
|
4,1
|
3.
|
Lemak (gr)
|
1.3
|
4.
|
Karbohidrat (gr)
|
30.3
|
5.
|
Kalsium (mg)
|
5.0
|
6.
|
Fosfor (mg)
|
108.0
|
7.
|
Besi (mg)
|
1.1
|
8.
|
Vitamin A (SI)
|
117.0
|
9.
|
Vitamin B (mg)
|
0.18
|
10.
|
Vitamin C (mg)
|
9.0
|
11.
|
Air (gr)
|
63.5
|
2.1.7 Kandungan gizi yang terdapat pada susu jagung
Setelah diproses menjadi susu jagung, kandungan gizi pada jagung berubah. Berikut tabel mengenai kandungan gizi pada susu jagung.
Kandungn Gizi per 100 gram
Energy
|
345 kal
|
Protein
|
22 g
|
Lemak
|
1,2 g
|
Hidratarang
|
68 g
|
Kalsium
|
125 mg
|
Fosfor
|
320 mg
|
Besi
|
6,7 mg
|
Nilai Vitamin A
|
157 S.I.
|
Vitamin B1
|
0,64 mg
|
Vitamin C
|
6 mg
|
Air
|
10 gr
|
b.d.d
|
100 % b.d.d.
|
Menurut Daftar komposisi Makanan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I.
2.2 Yoghurt
Istilah yoghurt adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia bahkan dunia karena rasanya yang cenderung asam dan khasiatnya yang cukup baik untuk kesehatan. Untuk lebih mengenal tentang yoghurt, berikut informasi-informasi mengenai yoghurt.
2.2.1 Pengertian Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang difermentasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus terhadap laktosa (gula susu) sehingga rasanya agak masam. Dalam perkembanganya, yoghurt menjadi produk pangan yang diterima dengan baik
bahkan menjadi salah satu bahan pangan favorit di seluruh belahan bumi, temasuk Indonesia. Mudahnya masyarakat menerima yoghurt karena cita rasanya khas, lembut, asam, segar dan banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Yoghurt telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh dunia dewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Beberapa di keunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.
2.2.2 Sejarah Yoghurt
Ada bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7. Sekarang, banyak negara memiliki yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang belum ada bukti yang jelas mengenai siapa yang menemukan yoghurt.
Teori bahwa yoghurt digunakan oleh orang-orang Turki kuno didasarkan pada buku Diwan Lughat al-Turk oleh Mahmud Kashgari dan Kutadgu Bilig oleh Yusuf Has Hajib yang ditulis pada abad ke-11. Pada kedua buku, kata yoghurt disebutkan dan digambarkan sebagaimana yang digunakan oleh orang Turki nomadik, dengan kata yoghurt digambarkan dalam berbagai bagian. Juga, pertama kali orang Eropa mengenal
yoghurt dapat dilihat pada sejarah klinik Perancis ketika Francis I menderita diare yang mematikan dan tidak ada dokter Perancis yang mampu menyembuhkannya. Namun, sekutunya Suleiman si Hebat mengirim seorang dokter, dan dengan bantuan yoghurt ia dapat disembuhkan dan orang Eropa dipercaya mengenal yoghurt untuk pertama kalinya dengan insiden itu.
Yoghurt tetap menjadi makanan di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara dan Eropa Tengah hingga 1900. Teori yang belum dibuktikan oleh biologis Rusia bernama Ilya Ilyich Mechnikov bahwa konsumsi berat yoghurt-lah yang menyebabkan rentang hidup petani Bulgaria yang panjang.
Mechnikov yang mempercayai Lactobacillus penting untuk kesehatan, berusaha mempopulerkan yoghurt sebagai bahan makanan di Eropa. Wiraswastawan yang bernama Isaac Carasso tertarik untuk membuat industri yoghurt. Pada 1919, Carasso memulai yoghurt komersial di Barcelona, menamakan bisnisnya Danone berdasarkan nama anaknya. Di Amerika Serikat, lebih dikenal dengan nama ‘Dannon’.
Yoghurt dengan tambahan selai buah diciptakan untuk melindungi yoghurt dari pembusukan. Ini dipantenkan pada 1933 oleh Radlická Mlékárna di Praha.
2.2.3 Macam-macam Yoghurt
a. Yoghurt Dahi
Yoghurt Dahi dari subkontinen India dikenal dengan rasanya yang unik. Istilah Inggris untuk yoghurt spesifik di Bangladesh, India, dan Pakistan adalah curd.
b. Dadiah atau Dadih
Dadiah dijual di Pasar Bukittinggi. Dadiah atau Dadih adalah yoghurt tradisional dari Sumatera Barat yang dibuat dari susu kerbau. Dadiah difermentasi dalam tabung bambu.
c. Labneh atau Labaneh
Yoghurt Labneh dari Lebanon adalah yoghurt yang telah dipadatkan yang digunakan untuk sandwich. Minyak olive, potongan mentimun, olive, dan berbagai macam herba hijau terkadang ditambahkan. Labneh dapat ditebalkan lagi dan digulung membentuk bola, lalu diawetkan dalam minyak olive, dan difermentasi untuk beberapa minggu. Terkadang digunakan beserta bawang bombay, daging, dan kacang untuk Lebanese pie atau Kebbeh. Ada juga yoghurt dari Bulgaria dan Macedonia. Produsen yoghurt Bulgaria mengambil langkah untuk melindungi trademark yoghurt Bulgaria di Eropa dan untuk membedakannya dengan produk lain yang tidak mengandung bakteri hidup. Yoghurt bulgaria dan macedonia seringkali disaring dengan cara menggantungnya pada pakaian untuk beberapa jam untuk mengurangi kadar air. Hasil yoghurtnya lebih creamy, kaya dan lembut pada rasanya karena peningkatan lemak. Menggantungnya semalaman menghasilkan yoghurt yang terkonsentrasi mirip dengan keju krim. Yoghurt juga digunakan untuk menyiapkan salad susu bulgaria.
d. Minuman Yoghurt (Lassi)
Lassi adalah semacam minuman berbasis yoghurt yang asal mulanya dari subkontinen India (seperti India, Pakistan dan Bangladesh), biasanya dibuat asin atau manis. Lassi asin biasanya diberi rasa cumin yang dibakar dalam tanah dan cile pepper, sedangkan
rasa manis dengan rosewater, lemon, mangga atau jus buah lainnya. Minuman berbasis yoghurt lainnya, minuman asin yang disebut ayran, populer di Azerbaijan, Turki, Bulgaria, Macedonia, Kazakhstan dan Kyrgystan. Dibuat dengan cara mencampur yoghurt dengan air dan menambah garam. Minuman sama yang dikenal tan di Armenia dan Laban Ayran di Syria. Minuman yang mirip, Doogh, populer di Timur Tengah antara Lebanon dan Iran berbeda dari ayran karena menambah herb, biasanya mint, dan dikarbonisasi, biasanya dengan air seltzer. Di AS, minuman berbasis yoghurt seringkali dijual dalam nama seperi yoghurt smoothie atau drinkable yoghurt. Minuman yoghurt yang populer di Kanada, Inggris, dan Irlandia, disebut Yop yang dijual di supermarket dan toko-toko tertentu.
e. Kefir
Kefir adalah minuman susu fermentasi berasal di Kaukasus. Beberapa peternakan Amerika menawarkan minuman yang disebut "kefir" untuk beberapa tahun dengan rasa buah tapi tanpa karbonisasi atau alkohol. Hingga 2002, bernama seperti drinkable yoghurt dan yoghurt smoothie telah diperkenalkan.
f. Yoghurt Padat
Bentuknya padat seperti gel. Bisa diberi citarasa atau potongan buah. Potongan buah ditaruh di dasar wadah sebelum fermentasi berlangsung.
g. Yoghurt Aduk
Bentuknya halus dan homogen, karena dilakukan pengadukan atau pencampuran. Setelah fermentasi berlangsung, akan ditambahkan aneka potongan buah atau selai, dicampurkan, lalu didinginkan.
h. Yoghurt sehat
Ini yoghurt dengan starter khusus, berupa bakteri probiotik. Bakteri ini bisa bertahan hidup dalam sistem usus manusia dan membuat flora usus seimbang. Makanya, bakteri probiotik baik untuk kesehatan. Catatan penting: beberapa produk yoghurt “sehat” yang dipasarkan telah melalui pemanasan (misalnya pasteurisasi atau sterilisasi) untuk memperpanjang masa simpan. Sayangnya, pemanasan ini membuat bakteri tersebut mati. Akibatnya, yoghurt hanya berperan sebagai minuman berbahan baku susu saja. Makanya, pilih yoghurt “sehat” yang tidak melalui pemanasan.
i. Plain yoghurt
Yoghurt ini warnanya putih dan rasanya asam. Jenis ini cocok untuk campuran aneka jenis masakan, kue, pudding atau minuman karena cita rasanya netral.
j. Fruit yoghurt
Yoghurt jenis yang di dalamnya sudah ditambahkan sari dan potongan buah-buahan. Fruit yoghurt lezat dimakan langsung karena sudah ditambahkan aneka buah untuk memperkaya rasa. Selain rasa buah, kini banyak juga kita jumpai yoghurt dengan aneka rasa seperti coklat, vanilla dan mocca.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Untuk menghasilkan karya tulis ilmiah ini penyusun memerlukan sebuah penelitian, peneletian ini bersifat eksperimen (percobaan), yaitu mencoba membuat yoghurt yang biasanya berasal dari susu sapi menjadi sebuah produk yoghurt nabati yang berasal dari susu jagung. Pelaksanaan eksperimen ini dilaksanakan di beberapa tempat dan beberapa hari.
Tempat :
a. Desa Driyorejo Kec. Nguntoronadi, Kab.Magetan
b. Jalan Muria 6, Madiun
c. Desa Teguhan RT 14 RW 03 Jiwan, Kab. Madiun
Waktu :
a. Hari 1, pada hari Minggu tanggal 7 Maret 2010
b. Hari 2, pada hari Senin tanggal 8 Maret 2010
c. Hari 3, pada hari Selasa tanggal 9 Maret 2010
Alat dan Bahan:
a. Panci
b. Blender
c. Kain (untuk menyaring)
d. Sendok sayur (irus)
e. Biji jagung
f. Susu skim
g. Yoghurt dari susu sapi
h. Air bersih
Sebelum menuju ke proses pembuatan yoghurt, terlebih dahulu diawali dengan proses pembuatan susu jagung. Cara membuatnya cukup mudah, berikut langkah-langkah
pembuatan susu jagung:
a. Pilih dahulu biji jagung yang berkualitas, kemudian cuci hingga bersih.
b. Rendam biji jagung tersebut ke dalam air bersih kurang lebih 15 menit.
c. Biji jagung yang sudah direndam tadi direbus dengan air yang baru hingga biji jagung tadi terlihat empuk (lunak), air hasil rebusan jangan dibuang.
d. Setelah itu, dinginkan dulu biji jagung yang sudah direbus tadi. Kemudian, kuliti terlebih dahulu dengan meremas-remas secara berulang-ulang.
e. Blender biji jagung yang sudah bersih dari kulitnya dengan air hasil rebusan tadi.
f. Tuangkan air hasil blenderan tadi lalu saring dan rebus kembali hingga matang.
g. Dinginkan air susu yang sudah matang tadi.
Sekarang susu yang sudah matang dan tidak begitu panas siap diproses ke proses selanjutnya. Cara membuat yoghurt dari susu jagung ini cukup mudah. Kami melaksanakan proses pembuatan yoghurt ini pada hari Minggu dan hari Senin (simpan susu jagung ke dalam kulkas terlebih dahulu jika tidak segera dibuat yoghurt). Secara umum, proses pembuatan yoghurt ini membutuhkan 3 proses, yaitu: pasteurisasi (pensterilan), kulturisasi dan inkubasi. Untuk lebih mengetahui spesifiknya, berikut cara-caranya:
a. Sediakan susu jagung.
b. Pasteurisasi / Sterilkan susu kacang hijau dan susu jagung tersebut. Caranya, panaskan susu tersebut hingga suhu 73-75 derajat celcius selama 2 menit. Jangan lupa untuk menambahkan susu skim pada susu yang sedang di pasteurisasi ini. Karena pada susu jagung membutuhkan laktosa agar dapat dibuat yoghurt. Gunakan panci, kompor dan termometer dalam langkah ini.
c. Berikutnya tahapan kulturisasi atau pemasukan bibit yoghurt. Yang dimaksud dengan bibit yoghurt di sini adalah yoghurt yang sudah jadi (yoghurt dari susu sapi). Kombinasinya: Bibit yoghurt yang dimasukkan sebanyak 5% dari jumlah susu yang tersedia tadi.
Misalnya, pada susu jagung ini, penyusun membuat 340 ml susu, sehingga bibit yoghurt yang kami tuangkan dengan susu jagung sebanyak 17 ml.
d. Tahapan selanjutnya adalah Inkubasi. Hangatkan susu yang sudah dikulturisasi tersebut dalam suhu 45 derajat celcius selama 8 jam. Untuk proses inkubasi ini dibutuhkan kotak inkubasi. Kotak inkubasi ini dapat dibuat dari kardus yang dilubangi dengan 2 ventilasi, lalu pasang bohlam. Masukkan susu yang sudah dikulturisasi ke dalam wadah yang tertutup, hindarkan sebisa mungkin terhadap oksigen, lalu taruh wadah yang telah berisi susu jagung tadi ke dalam kardus (kotak inkubasi). Nyalakan lampunya selama susu berada di dalam kardus tersebut.
e. Setelah 8 jam. Yoghurt Nabati siap dihidangkan.
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari hasil data yang telah penyusun kumpulkan, yoghurt nabati dari susu jagung ini mengandung beberapa zat yang memang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sehingga yoghurt nabati ini memang bermanfaat dan menguntungkan manusia, salah satunya dalam hal kesehatan.
4.1 Perbedaan Manfaat Yoghurt Susu Sapi dengan Yoghurt Nabati
Pada dasarnya, baik yoghurt yang berasal dari susu sapi maupun yoghurt nabati yang berasal dari susu jagung ini memliki beberapa manfaat, tapi tidak menutup kemungkinan bahwasanya kedua yoghurt yang berasal dari bahan yang berbeda ini memiliki beberapa perbedaan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat dari masing-masing yoghurt.
4.1.1 Manfaat Yoghurt Dari Susu Sapi
Dilihat dari komposisi zat gizinya, yoghurt sangat tinggi kalsium dan zat besi, zat yang baik untuk mencegah keropos tulang. Berdasarkan sumber The Wellness Encyclopedia (1991) menyebutkan bahwa setiap 227 yoghurt mengandung 275 – 400 mg kalsium, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sumber kalsium yang lain. Kandungan gizi lain adalah vitamin B komplek untuk kesehatan reproduksi, protein untuk pertumbuhan, mineral dan vitamin lain untuk menjaga dan memelihara kesehatan sel tubuh.
Bagi para penderita lactose intolerance, yoghurt dapat menjadi pengganti susu karena laktosa sudah dirubah menjadi asam laktat sehingga aman untuk dikonsumsi. Lain halnya dengan penelitian Ellie Metchnikoff (pemenang nobel kedokteran 1908). Hasil penelitiannya yang dilakukan di Balkan menyimpulkan bahwa ada korelasi positif antara konsumsi yoghurt dengan panjang umur. Terbukti, penduduk Balkan yang banyak mengkonsumsi yoghurt mempunyai usia yang panjang (± 87 tahun). Menurut Ellie, kebiasaan mengkonsumsi yoghurt yang mengandung bakteri aktif bermanfaat untuk mencegah terjadinya keracunan akibat radikal bebas (penyebab kanker ) dan penuaan dini.
Selain itu, yoghurt juga dapat menambah lezat suatu masakan. Cita rasa yoghurt yang creamy, asam dan segar tidak cuma lezat dikonsumsi langsung. Aneka jenis
masakanpun lebih lezat jika ditambahkan yoghurt ke dalamnya. Jika membuat satai atau olahan dari daging seperti shish kabab atau chicken tandori, bisa ditambahkan plain yoghurt dalam bumbu perendamn. Hasilnya selain memperkaya nilai gizi, olahan daging pun akan lebih empuk, gurih dan lezat. Hidangan lain yang cocok dikombinasikan dengan yoghurt adalah cream soup, saus salad, pudding, ice cream dan minuman segar seperti jus.
Bila di nilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni, yaitu:
- Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan diare) karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses fermentasi yoghurt.
- Bila dikonsumsi secara rutin, mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah karena yoghurt mengandung bakteri lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita makan seperti daging.
- Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.
d. Menyehatkan pencernaan
Berdasarkan hasil penelitian, yoghurt dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
e. Mengurangi risiko terjadinya infeksi pda vagina
Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman (pH) sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur.
f. Menurunkan risiko darah tinggi
g. Mencegah osteoporosis
Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membantu seseorang terkena osteoporosis.
h. Membantu kita lebih kenyang
Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt menjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.
4.1.2 Manfaat Yoghurt Nabati (Berasal Dari Susu Jagung)
Yoghurt nabati yang berasal dari susu jagung ini memiliki beberapa manfaat dalam kehidupan:
Karbohidrat dan Lemak
Kandungan gizi penting pada jagung adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak tidak jenuh berupa oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil
Sumber Asam Lemak Omega 6
Jagung kaya akan lemak nabati sehingga jagung yang merupakan sumber asam lemak omega-6 ini bermanfaat dalam proses pertumbuhan anak, menjaga kesehatan kulit, mencegah penyakit jantung, dan stroke
Kaya Asam Folat
Berperan menurunkan kadar homosistein dalam pembuluh darah. Homosistein merupakan suatu jenis asam amino yang bila kadarnya meningkat dalam darah dapat merusak pembuluh darah sehingga meningkatkan serangan jantung dan stroke. Asam folat juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan otak bayi saat kelahiran karena itu pada ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi jagung.
Sumber Thiamin (Vitamin B1)
Sangat penting bagi kesehatan sel otak dan fungsi kognitif sebab thiamin dibutuhkan untuk membentuk acetylcholine yang berfungsi memaksimalkan komunikasi antar sel otak dalam proses berpikir dan konsentrasi jika kadar zat ini menurun maka akan menyebabkan pikun dan penyakit Alzheimer.
Mengandung Asam Pentotenat (Vitamin B5)
Berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk diubah menjadi energi.
Mengandung Senyawa Fitokimia
Jagung banyak mengandung senyawa fitokimia dalam bentuk terikat yang kekuatan antioksidannya tidak kalah dengan antioksidan dalam buah dan sayuran. Komponen fitokimia bermanfaat membantu serat menurunkan resiko kanker terutama kanker usus
Mengandung Betacryptoxanthin
Jagung sangat direkomendasikan bagi para perokok karena mengandung betacryptoxanthin yang dapat menurunkan resiko kanker paru – paru. Menurut journal cancer epidemiology, biomarkers and prevention orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan resiko kanker paru – paru sebesar 27%, hasil yang sama juga menunjukkan bahwa perokok yang mengkonsumsi jagung mengalami penurunan kanker paru – paru sesebesar 37% dibandingkan dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung
Kandungan Zat Prokaroten
Kandungan zat prokaroten (protein, karbohidrat dan sedikit lemak) dalam jagung akan tersimpan di jaringan kulit, sehingga akan berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar ultra violet. Selain itu, kandungan zat dalam jagung juga dapat menarik minyak, sehingga bermanfaat untuk mengobati jerawat.
Selain itu, yoghurt dari jagung juga dapat menjaga kesehatan mata, hati, lambung usus serta diyakini sebagai minuman bebas kolesterol, sehingga dapat menyegarkan dan meyehatkan tubuh.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penyusun melaksanaan pengamatan dalam pembuatan yoghurt nabati, hasilnya cukup memuaskan. Pembuatan yoghurt nabati cukup berhasil karena rasa dan bentuk dari yoghurt nabati itu sendiri tidak jauh berbeda dengan yoghurt pada umumnya yang biasanya dibuat dari susu sapi, rasanya cukup asam dan bentuknya pun cukup kental walaupun tidak persis sama.
5.2 Saran
Kami, penyusun telah melaksanakan pengamatan dalam pembuatan yoghurt yang berasal dari susu jagung. Dalam pelaksanaan ini penyusun menemukan beberapa kendala yang menghambat. Oleh karena itu, bagi pembaca yang juga ingin mengamati pembuatan yoghurt nabati ini kami menyarankan:
a. Persiapkan alat dan bahan-bahan untuk membuat yoghurt nabati dengan matang dan jauh-jauh sebelum pengamatan.
b. Pilihlah jagung yang berkualitas, karena kualitas jagung tersebut berpengaruh besar dalam hasil yoghurt nabati yang akan dibuat.
c. Kerjakan semua pengamatan mulai dari proses awal hingga akhir dengan benar dan
bersih (steril). Agar yoghurt nabati tidak tercemar oleh kuman.
d. Pada tahap pasteurisasi, tambahkan susu skim pada susu jagung secukupnya, tidak perlu terlalu banyak, karena dapat membuat yoghurt nantinya tidak terlalu asam.
e. Jangan tambahkan air yang terlalu banyak, karena dapat membuat yoghurt nantinya terlalu encer (kurang kental).
f. Pada tahap inkubasi, gunakan lampu yang lebih dari 60 watt dan wadah yang tidak terlalu besar agar panas dari lampu dapat diterima susu jagung dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Adi, Femi Soempeno. 2009. Menakar Kandungan Gizi Yoghurt. Online: http://kancutmerah.wordpress.com. Akses: 7 Maret 2010
Ahli Gizi. 1998. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Rasyid, Fikri. 2009. Cara Membuat Yoghurt Sendiri Dan Membeli Yoghurt Buatan Sendiri. On line: http://fikrirasyid.com. Akses: 5 Maret 2010
Tim Penyusun, XI Akselerasi. 2010. Pemanfaatan Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Yoghurt Nabati. Madiun: Kelompok Penyusun Siswa Kelas XI Akselerasi SMA Negeri 2 Madiun
Website. 2009. Mengenal Si Susu Fermentasi Yoghurt. Online: http://kumpulan.info. Akses: 8 Maret 2010
_______. 2009. Minum Yoghurt, Balita Lebih Sehat. Online: http://www.ayahbunda-online.com. Akses: 9 Maret 2010
Zhaahir, Riyadi Mandola.2009. Mencegah Penuaan Dini. Online: http://www.wikimu.com. Akses: 18 Maret 2010
By: D'AX1st KIR team !!! (agung, hanif, rizal)
By: D'AX1st KIR team !!! (agung, hanif, rizal)
sangar gung,,, masa" kejayaann..... mengangkat nama aksel.. :D
BalasHapusYo'a Mas Bro... Alhamdulillah :D
BalasHapusBehh mantaps...
BalasHapusBehh mantaps...
BalasHapus